in

Puisi-puisi Cinta Ihsan Subhan

Dengan Gerimis

Dengan gerimis aku sisakan kenangan

yang terpendam

dan lama tak kubuka

seringkali hanya digenggam

dari jarak ingatan

yang tak selamanya

harus sering dibentangkan

dengan gerimis

suatu saat, dari hari yang kunamai

:musim dingin

akan ada nama-nama tempat indah

yang diingatkan gerimis padaku

tentang perjalanan panjang

meski akhirnya meregang

dengan gerimis

daun masih kuat tertahan di tangkainya

tanah masih meruapkan amis kenangan

dan jika hujan menjadi lebat

pasrahlah, dengan air mata

yang tumpah

yang jatuh menyatu dengan sampah

Ihsan Subhan

Cianjur, Maret 2022

Mendakimu

yang bergetar di tubuh

yang tertindih gelap malam

yang mengering di lidah

yang tumbang ditebang

yang menusuk di ulu hati

yang tak pandai berjalan

yang tak dapat melompat

yang tak kuat mengangkat

yang tak butuh pegangan tongkat

yang tak akan berjalan

selesai disadari

rinduku tak mampu mendakimu

Ihsan SUbhan

Cianjur, Maret 2022

Daun Rindu

Aku menebalkan rindu

pada daun-daun yang tumbuh hijau

di kepalaku

tetapi bukan rambut ini kekasih

ini seperti helaian waktu

yang tak terhitung

berapa kali aku mengingatmu

Aku menebalkan rindu

pada mata yang terjaga

pada malam yang menganga

membuka kenangan yang bersinar

hingga jantung hebat berdebar

Lalu

Aku menebalkan rindu

pada tubuhku

yang terkapar lemas

hingga hati sakit keras

sebab sudah berapa lamanya

kita tak pernah lagi bertemu

untuk berlayar menjamah surga

Ihsan Subhan

Cianjur, Februari 2021

Sumber Foto: ilustrasi hujan – wallpaperbetter.com

Leave a Reply

GIPHY App Key not set. Please check settings

SEO itu Gampang Banget!

Pengalaman Pertama dan Terakhir Operasi Usus Buntu