in

Pentingnya Pembaca Ideal Blog

Pembaca ideal blog adalah orang untuk siapa tulisanmu dibuat. Bukan sembarang atau semua orang tapi orang yang betul-betul menyukai tulisanmu.

Katakanlah kamu menulis tentang kucing di blogmu. Pembaca idealmu tentu pemilik kucing, pecinta kucing, namun tidak semua yang membaca blogmu adalah pembaca ideal.

Mungkin ada orangtua yang mencari informasi tentang kucing karena anaknya minta dibelikan kucing. Pedagang yang ingin jualan makanan kucing dan mencari artikel-artikel review makanan kucing. Atau bukan pecinta kucing tapi karena suatu sebab ingin membaca tentang kucing.

Mereka membaca artikel blogmu, setelah menemukannya saat Googling. Tapi mereka bukan pembaca idealmu.

Kenapa Harus Menulis Untuk Pembaca Ideal

Mungkin selama ini kamu merasa sudah menulis untuk pembaca idealmu. Karena kamu hanya menulis artikel yang sesuai dengan niche blogmu. Tapi benarkah?

Menulis untuk pembaca ideal tidak sekedar menulis tema yang disukainya. Cara menulisnya pun berpengaruh.

Apakah saat menulis artikel kamu menulis untuk banyak orang, atau untuk satu orang yaitu pembaca idealmu? Ketika kamu menulis untuk banyak orang tulisanmu bisa terasa seperti kamu sedang berbicara di depan kerumunan, misalnya di depan kelas atau di meeting kantor. Akibatnya tulisanmu bisa kurang mengena.

Menulislah untuk satu orang, seolah kamu sedang bercakap-cakap dengan seorang pembaca idealmu.

Memang tulisanmu ditujukan untuk dibaca sebanyak mungkin orang. Tapi bukankah yang membaca adalah individu? Bahkan jika ada sekelompok orang bersama-sama membaca artikelmu di sebuah ruangan, mereka membaca sendiri-sendiri, di dalam hati.

Ketika kamu menulis ditujukan untuk seorang pembaca ideal tulisanmu akan mengena. Terasa lebih personal dan lebih intim karena seolah kamu sedang berbicara untuk individual pembaca. Orang akan merasakan kamu seolah menulis khusus untuk dirinya, kamu memahaminya dan peduli dengannya.

Saat orang membaca artikelmu tentang cara mengembalikan motivasi diri, seolah suaramu terngiang di telinganya menyemangatinya. Saat orang membaca artikelmu yang memberikan tips bagaimana berdamai dengan rasa kehilangan, seolah tanganmu terjulur keluar dari layar gadget dan mengusap air matanya.

Pembaca akan menjadi merasa lebih dekat denganmu. Tergerak untuk meninggalkan komentar, bahkan menghubungimu lewat jalur pribadi.

Itulah yang saya alami. Dulu saya menulis di salah satu blog saya seolah sedang menceramahi banyak orang. Sangat jarang orang berkomentar di blog saya apalagi japri, padahal trafik organiknya lumayan.

Kemudian saya membuat satu blog baru dan mulai menulis lebih personal. Saya berusaha menulis seperti sedang ngobrol dengan seorang pembaca saya.

Saya menulis sesantai dan sesederhana mungkin dan menggunakan ‘saya kamu’. Bukan kata ‘kalian’ karena seolah saya sedang bicara di depan beberapa orang. Bukan pula ‘Anda’ karena terlalu resmi dan membuat jarak.

Hasilnya lumayan banyak pembaca yang berkomentar di artikel-artikel saya. Sebagian dari mereka mengontak saya langsung melalui email dan Whatsapp. Ada yang curhat, ada yang memberi masukan agar blog saya jadi lebih baik.

Dari sisi saya, saya menulis artikel lebih antusias dan lebih mengalir. Karena saya merasa sedang berbicara dengan seorang teman yang mempunyai kesukaan yang sama dengan saya.

Manfaat lain kamu bisa mendapatkan ide artikel yang lebih bagus. Karena kamu paham siapa pembacamu termasuk apa kebutuhannya, apa masalahnya, apa keinginannya.

Cara Menentukan Pembaca Ideal Blog

Untuk menentukan siapa pembaca ideal blogmu kamu harus berusaha memahami siapa dia sedetail mungkin.

Bisa kamu lalukan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berapa umurnya, apa pendidikannya, apa profesinya, apa bacaan favoritnya, apa medsos kesukaannya, apa film yang digandrunginya, apa masalahnya, apa yang dia takutkan, dan sebagainya.

Buat dan jawab pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya sesuai dengan pembaca blogmu. Fungsi pertanyaan adalah untuk menggali informasi tentang pembaca idealmu sehingga kamu bisa memahaminya dengan baik.

Misalnya kamu mempunyai blog niche kucing. Profil pembaca idealmu bisa seperti ini:

  • Nama: Devi
  • Umur: 27 tahun
  • Pendidikan: S1
  • Kendaraan: Motor dan ojek/taksi online
  • Keadaan Keluarga: Menikah belum lama, punya anak kecil.
  • Bacaan Favorit: Novel
  • Medsos Favorit: Instagram
  • Film dan Serial Favorit: Drakor, film Korea, Hollywood, dorama, kadang bereksplorasi di luar favoritnya.
  • Mimpinya: Ingin punya rumah yang cat friendly, ada halaman tertutup tempat bermain kucing, punya fasilitas yang bagus dan lengkap untuk kucing.
  • Yang Membuatnya Gelisah: ketika kucingnya kabur, atau dicuri orang, atau sakit.
  • Takut Kehilangan Apa: Kucingnya.
  • Bagaimana Dia Membuat Keputusan: Tak segan mengeluarkan uang untuk kucingnya, namun kalau budget sedang terbatas dia memilih solusi yang lebih murah.
  • Siapa yang Dia Percaya dan Mintai Nasehat: Dia mengandalkan Googling untuk mencari informasi tentang kucing. Kalau ada kesempatan bertemu dokter hewan di klinik kadang menyampaikan beberapa pertanyaan terkait kucingnya. Kurang suka membeli buku tentang kucing.
  • Apa yang Penting dalam Hidupnya: Kucingnya sehat dan bahagia, bisa terus bersamanya selamanya seumur hidup kucing.

Satu saran, jangan membuat profil pembaca ideal yang negatif misalnya sifatnya suka nyinyir. Karena kamu tak akan nyaman menulis untuk orang seperti itu. Umpamakan pembaca ideal ini adalah sahabat terbaikmu yang mempunyai kegemaran yang sama.

Kalau Menargetkan Lebih Dari Satu Pembaca Ideal, Bagaimana?

Cukup banyak blog yang menargetkan multi niche. Maka juga harus dibuat profil pembaca ideal untuk masing-masing niche itu.

Tiap niche dimasukkan ke dalam kategori artikel tersendiri, jangan dicampur. Misalnya niche yoga, memasak, berkebun kamu masukkan dalam kategori artikel ‘hobiku’, jangan. Ketika kamu menulis artikel untuk salah satu niche, bayangkanlah kamu sedang ngobrol dengan pembaca ideal niche itu.

Pertama kali diterbitkan di Pambarep.com

Written by Purwanto

Leave a Reply

GIPHY App Key not set. Please check settings

Virtual Reality untuk Kesehatan, Solusi Fitness Masyarakat Kota

Efek tak terduga jika minum air putih dalam kondisi perut kosong